- Coba hitung, berapa kali selama ini kamu memberikan kado untuk si dia? Ah, jangan-jangan belum pernah sama sekali. Bisa jadi kamu masuk ke dalam clan keked mengkene (pedit, pelit, tjap djahe, dst.).
Adriana S. Ginanjar dalam buku yang diberinya judul Sebelum Janji Terucap mengungkapkan bahwa memberi kado merupakan bahasa cinta yang paling mudah dipelajari. Kado berharga tidak harus selalu berwujud barang mahal, koleksi langka, ataupun benda-benda mewah lainnya. Kehadiran kita di zaal rumah sakit tempat bokapnya dirawat, bisa jadi itu kado tak terlupakan dalam hidupnya.
Kado yang dipersembahkan buat si dia bisa berkaitan dengan kegemarannya. Hadiah berupa perlengkapan mancing, misalnya, tentu akan sangat diapresiasi oleh seorang penghobi mancing. Oleh karena itu, perhatikanlah aktivitasnya selama ini.
Ada baiknya kamu cermati apa yang diidam-idamkannya selama ini. Seandainya yang diinginkannya ini tidak membuat dompetmu cekak atau tidak sampai menjadikan kantongmu tandas sama sekali, cobalah wujudkan apa yang menjadi keinginannya itu.
Bisa jadi pada suatu hari dia bercerita tentang keinginanya mencicipi empek-empek Palembang. Coba secara diam-diam kamu pesan makanan itu. Mintalah seseorang untuk mengirimkan makanan yang diidamkannya itu ke rumahnya. Wah, saya yakin itu akan menjadi kado paling istimewa yang tak ternilai harganya.
Jangan selalu berpikir bahwa kado hanya diserahkan pada saat dia berulang tahun ataupun ketika ia baru saja selesai diwisuda. Hadiah atau kado akan sangat berharga bila diserahkan pada saat yang tepat sehingga menjadi suprise bagi si dia.
Ada sedikit cerita berkaitan dengan surprise ini. Kawan saya pernah bertandang ke rumah gebetannya. Untung tak dapat diraih sebab yang bisa ditemuinya hanyalah bapak gebetannya itu. Kemudian, berkisahlah bapak gebetannya tentang rasa ngilu di sekujur tubuhnya.
Singkat cerita, selesai ngobrol ngalor-ngidul, berpamitanlah teman saya tersebut. Di tengah perjalanan dia mampir menemui tukang pijat kenalannya. Setelah menyerahkan sedikit uang sebagai upah bagi si pemijat itu, teman saya memintanya untuk datang menemui bapak gebetannya.
Oh, so sweet, keesokan harinya, teman saya itu menerima ucapan terima kasih tiada terhingga dari sang gebetan. Katanya, bapaknya sehat seperti sedia kala berkat pijatan nomero uno kenalan kawan saya itu.
Di samping menimbulkan kejutan, kisah kawan lama saya itu juga menorehkan makna tentang kepada siapa kado istimewa dialamatkan. Ternyata, memberikan kado tidak harus selalu to the point kepada orang yang selama ini kita taksir. Kado juga bisa diserahkan kepada orang-orang dekat yang paling dicintainya.
Tak dapat dipungkiri, pemberianmu akan berkesan sangat mendalam di hati si dia, lebih-lebih jika terkandung makna ikhlas di dalamnya. Bagaimana? Siapkah untuk meniru sepak terjang kawan saya?
-